Kualitas Bangunan Minta Di Uji, Ini Klarifikasi Dinas PUSDA Bojonegoro

blank

Redaksi

0 Comment

Link
blank

BOJONEGORO – Proyek Pembangunan Tebing Sungai Bengawan Solo di Desa Lebaksari, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur ambruk. Padahal, proyek tersebut baru selesai di bangun pada akhir 2024 kemarin.

Kepala Dinas PUSDA Kabupaten Bojonegoro, Heri Widodo mengatakan, bahwa pembangunan pelindung tebing tersebut rampung pada akhir Desember 2024 kemarin. Namun, pada Januari 2025 ada banjir akibat hujan deras.

Debit air Bengawan Solo pun tinggi. Naiknya debit air bengawan cukup cepat dan turunnya pun juga cepat. Sehingga, hal itu mengakibatkan beberapa titik mengalami sliding (geser). Pihaknya pun berupaya melakukan pengendalian.

“Akan tetapi, banjir besar kembali terjadi hingga sebanyak beberapa kali,” katanya kepada sabdabojonegoro.com, Selasa (11/02/2025).

Pada upaya ke dua, pihaknya melakukan eksekusi supaya tidak kembali terjadi pergeseran. Terlihat ada beberapa bekas bronjong yang telah diambil. Hal itu sebagai langkah antisipasi untuk mencegah longsor berulang.

Diungkapkan, pada bagian atas titik ambrolnya pelindung tebing itu merupakan lahan persawahan pada kondisi jenuh air. Saat debit air Bengawan Solo surut, pelindung tebing terisi air dari bagian atas yang mendorong bangunan.

“Pada akhirnya kembali terjadi sliding atau pergeseran,” ungkapnya.

Iya menambahkan, pihaknya akan terus berupaya melakukan pengendalian dan masih dalam masa pemeliharaan selama 1 tahun. Tenaga ahli dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya akan dilibatkan dalam penanganan ini.

“Meski batasan pemeliharaan selama satu tahun, kami meminta agar rekanan dapat menyelesaikan dalam waktu 150 hari pelaksanaan perbaikan pelindung tebing sungai,” tambahnya.

Sebelumnya, Yayasan Aisy Yes Indonesia, KPK TIPIKOR DPD Kabupaten Bojonegoro, Amir Fatah mengatakan, bahwa peristiwa ambrolnya tebing penahanan sungai itu sangat disayangkan. Pasalnya, baru selesai pada akhir 2024.

“Bangunan baru seumur jagung sudah ambruk atau ambrol, kan ya gimana gitu lho, bagaimana kualitas bangunan itu,” ucapnya sembari bertanya-tanya.

Proyek Pembangunan Tebing Sungai Bengawan Solo di Desa Lebaksari, Kecamatan Baureno itu menelan anggaran sekitar Rp 40 Miliar yang bersumber dari Alokasi Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bojonegoro Tahun 2024.

Berdasarkan data di laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Bojonegoro, pemenang tender berkontrak megaproyek tersebut yakni PT Indopenta Bumi Permai yang beralamat di Jalan Jemursari VII No.19 Surabaya Jawa Timur.

Amir menambahkan, pihaknya meminta kepada pihak terkait agar juga mempertimbangkan kualitas bangunan pelindung tebing sungai tersebut. Artinya harus ada pengujian secara ilmiah kualitas bangunan pelindung tebing tersebut.

“Kualitas bangunan sangat penting dan jangan sampai luput dari pengawasan,” tutupnya. (mil)

Share:

Related Post

Tinggalkan komentar