Perbaikan Tanggul Bengawan Solo di Kanor Tetap Dimaksimalkan

blank

Redaksi

0 Comment

Link
blank

BOJONEGORO – Perbaikan berkala di tanggul atau tebing sungai Bengawan Solo di Desa Kanor, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, masih menyisakan kekhawatiran.

Perbaikan berkala tanggul Bengawan Solo tersebut hanya di urug dengan tanah. Sehingga saat debit air naik atau tinggi pada saat musim penghujan, dikhawatirkan longsor kembali.

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelola Sumber Daya Air (PSDA) Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Hamim Tohari mengatakan, pihaknya semaksimal mungkin menangani hal itu.

“Rencana kedepan, tanggul yang telah selesai di urug itu akan diberi terpal dan di kawat,” katanya kepada sabdabojonegoro.com, Rabu (22/05/2024).

Ia menambahkan, perbaikan tanggul Bengawan Solo di Desa Kanor itu pihaknya juga telah mengusulkan ke pusat supaya ditangani secara lebih. Namun, saat ini memang belum terealisasi.

Pria berkulit sawo matang ini juga sempat menyinggung salah satu penyebab tanggul longsor. Salah satunya adalah penambangan pasir di sekitar tanggul yang sering longsor tersebut.

Tanggul bengawan di Desa Kanor yang longsor dan diperbaiki saat ini, lanjutnya, memang lokasinya tidak jauh dari penambangan pasir. Akibatnya, itu menjadi salah satu penyebab tanggul longsor.

“Dengan pihak-pihak terkait, kami terus melakukan koordinasi agar tanggul bengawan tersebut tertangani lebih maksimal lagi,” ujarnya menjelaskan.

Sebelumnya, perbaikan berkala tanggul Bengawan Solo di Desa Kanor, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dikeluhkan warga. Lantaran hanya di urug tanah kuning kecoklatan.

Sebelum dilakukan perbaikan berkala, tanggul sungai Bengawan Solo di Desa Kanor, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro itu kondisinya kritis. Longsor nyaris habis hanya tersisa selebar 80 centimeter dari kondisi semula tanggul selebar sekitar 3,5 meter.

Tanggul yang longsor tersebut kurang lebih sepanjang 15 meter, berada di RT 04 RW 03 Desa Kanor. Disekitar tanggul terdapat pemukiman warga. Jarak rumah warga dengan tanggul itu berdempetan.

Jika sewaktu-waktu tanggul Bengawan Solo itu jebol, maka akan sangat membahayakan warga Desa Kanor khususnya warga RT 04 RW 03 setempat. Sehingga, harus diperhatikan lebih serius. (mil)

Share:

Related Post

Tinggalkan komentar