BOJONEGORO – Perbaikan berkala tanggul Bengawan Solo di Desa Kanor, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur telah rampung.
Perbaikan berkala tanggul/tebing Bengawan Solo itu dilakukan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo pada bulan lalu.
Sebelum dilakukan perbaikan berkala, tanggul sungai Bengawan Solo di Desa Kanor, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro ini kondisinya kritis.
Tanggul bengawan longsor nyaris habis hanya tersisa selebar 80 centimeter dari kondisi semula tanggul selebar sekitar 3,5 meter.
Tanggul yang longsor tersebut kurang lebih sepanjang 15 meter, berada di RT 04 RW 03 Desa Kanor. Disekitar tanggul terdapat pemukiman warga.
Jika sewaktu-waktu tanggul tersebut jebol, maka akan sangat membahayakan warga Desa Kanor khususnya warga RT 04 RW 03 setempat.
Meski telah diperbaiki, banyak warga yang mengeluhkan hasil perbaikan itu. Lantaran hanya diberi urugan tanah berwarna kuning kecoklatan.
“Diperbaiki, tapi hanya dikasih material urugan tanah,” kata Anggota BPD Desa Kanor, Fendi Suhartanto saat ditemui sabdabojonegoro.com, Sabtu (18/05/2024).
Perbaikan berkala tanggul bengawan hanya menggunakan alat berat excavator yang didatangkan dari Jawa Tengah untuk menata urugan tanah.
Sebenarnya masih ada kekhawatiran saat nanti musim penghujan datang. Sebab, urugan tanah yang telah ditata kemungkinan bisa longsor kembali.
“Hanya dikasih urugan saja, tidak ada penyangga atau penahan urugannya,” kata pria berumur 33 tahun ini.
Fendi menambahkan, tanggul atau tebing Bengawan Solo yang longsor itu posisinya disekitar tikungan bengawan.
Bengawan pada posisi tikungan memang agak rawan longsor. Sebab menjadi penahan disaat debit air Bengawan Solo pada posisi tinggi.
Longsornya tanggul/tebing Bengawan Solo di Desa Kanor ini sudah sejak lama, sekitar tahun 2017 lalu.
BPBD Kabupaten Bojonegoro sekiar tahun 2016/2017 juga pernah melakukan penanganan darurat saat tebing mengalami longsor.
“Di sepanjang tanggul ini memang sudah beberapa kali mengalami longsor,” ucap pria berkulit sawo matang ini.
Pria bertubuh dempal ini berharap, pemerintah lebih serius dalam menangani perbaikan tanggul bengawan yang longsor tersebut.
Harusnya penanganan tanggul bengawan ini menggunakan penahan. Bisa menggunakan pancang atau paku bumi. Sehingga, bisa lebih kuat.
Hingga berita ini diturunkan, wartawan sabdabojonegoro.com masih berupaya konfirmasi pihak Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo. (bid/mil)


Tinggalkan komentar